Pada contekan tentang Perintah Jaringan pada Command Prompt salah satu perintah yang saya pergunakan adalah perintah Telnet dan untuk menggunakannya kita perlu mengaktifkan telnet. Telnet merupakan protokol jaringan yang memungkinkan kita untuk mengakses computer secara remote melalui jaringan. Fungsi Telnet sama dengan SSH, bedanya Telnet tidak seaman SSH karena Telnet tidak dienkripsi sehingga memungkinkan terjadi kebocoran data.
Selain untuk mendiagnosa permasalahan pada jaringan khususnya terkait dengan akses aplikasi atau system, telnet juga saya pergunakan untuk melakukan konfigurasi pada perangkat network (router/switch).
Secara default features Telnet tidak aktif pada system operasi Windows, untuk mengaktifkan Telnet bisa kita lakukan dengan dua cara yaitu menggunakan Control Panel dan menggunakan Command Prompt (CMD).
Mengaktifkan Telnet menggunakan Control Panel.
Berikut cara mengaktfikan Telnet dengan menggunakan Control Panel:
- Klik Start > Control Panel. Setelah masuk ke control panel, klik “Program and Features”.
- Setelah muncul windows baru, klik menu “Turn Windows features on or off” di sebelah kiri atas.
- Kemudian kita checkbox pada “Telnet Client”, selanjutnya klik tombol “OK” dan tunggu proses installasi selesai.
- Setelah selesai features Telnet bisa kita pergunakan pada Command Prompt.
Mengaktifkan Telnet menggunakan Command Prompt
Berikut cara mengaktifkan Telnet dengan menggunakan Command Prompt:
- Ketik “cmd” pada menu “Search” atau “Run” pada start menu.
- Setelah muncul Command Prompt silahkan ketik “pkgmgr /iu:”TelnetClient””
- Setelah selesai features Telnet bisa kita pergunakan pada Command Prompt.
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, perintah Telnet biasanya saya pergunakan untuk mendiagnosa permasalahan jaringan terkait akses aplikasi dan system dengan cara mengecek port yang terbuka pada servernya. Port-port yang biasanya saya cek sebagai berikut:
a. Port untuk layanan web
- Port 80 (http) : merupakan port untuk layanan web sehingga kita bisa mengakses sebuat website.
- Port 443 (https) : merupakan port yang fungsinya sama dengan port http dengan tambahan fungsi keamanan.
- Port 3128 & 8080 (http-proxy): merupakan port yang dipergunakan sebagai layanan proxy.
b. Port untuk layanan email
- Port 110 (POP3) & 995 (POP3S) : merupakan port untuk menerima email yang akan mendownload email ke perangkat kita dimana email di server akan dihapus.
- Port 143 (IMAP) & 993 (IMAPS) : merupakan port untuk menerima email, dimana data email tetap tersimpan di server.
- Port 25 (SMTP) & 465 (SMTPS) : merupaka port untuk mengirim email ketujuan sehingga email kita bisa sampai..
c. Port untuk layanan database
- Port 3306 (mysql) : merupakan port untuk layanan database MySQL
- Port 1443 (mssql) : merupakan port untuk layanan database Microsoft SQL Server.
- Port 5432 (pssql) : merupakan port untuk layanan database PostgreSQL
- Port 1521 (oracle) : merupakan port untuk layanan database Oracle.
d. Port untuk jaringan
- Port 23 (Telnet) : merupakan port untuk layanan Telnet
- Port 22 ( ssh) : merupakan port untuk layanan SSH
- Port 20 & 21 (ftp) : merupakan port untuk layanan FTP (file transfer protocol)
- Port 53 (dns) : merupakan port untuk layanan DNS (domain name server)
- Port 445 (smb) : merupakan port untuk layanan sharing file dan printer.
- Port 123 (ntp) : merupakan port untuk layanan Network Time Protocol
- Port 67 & 68 (dhcp) : merupakan port untuk layanan DHCP.
Demikian contekan tentang mengaktifkan telnet dan beberapa port yang biasanya saya cek dalam permasalahan aplikasi dan system, semoga bermanfaat.. 🙂